Saturday, October 9, 2010

Kontestan Tiga


Indonesian Cultural Day 2010 Untuk Satu Indonesiaku

     "This country, the Republic of Indonesia, does not belong to any group, nor to any religion, nor to any ethnic group, nor to any group with customs and traditions, but the property of all of us from Sabang to Merauke!" (Ir. Soekarno, pidato di Surabaya, 24 September 1955)

Ketika eksistensi kepedulian masyarakat terhadap budaya Indonesia semakin dipertanyakan, identitas sebagai bangsa Indonesia semakin memudar dari waktu ke waktu. Minat generasi muda terhadap tradisi dan budaya semakin tergantikan oleh maraknya internasionalisasi sebagai pola hidup masa kini. Sampai saatnya kita berada jauh dari tanah air Indonesia, kita baru menyadari betapa berharganya kekayaan seni dan budaya Indonesia.
Kerinduan akan negeri Indonesia kemudian menumbuhkan rasa cinta yang lebih mendalam terhadap tanah air dan kesadaran akan posisi kita bahwa kita membawa nama baik Indonesia. Mengutip pidato Bung Karno diatas, kita adalah satu bangsa Indonesia, tidak peduli dari latar belakang agama, suku, atau daerah mana, identitas bangsa Indonesia melekat pada masing-masing diri kita.
Nama Indonesia merupakan milik dan tanggungjawab kita bersama. kemanapun kita melangkah, identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan lekang dan tetap melekat selamanya. Walaupun tujuan kita berbeda-beda, ada yang bekerja, belajar, ataupun tujuan lainnya, kita di sini adalah sama-sama duta bangsa Indonesia. Dan tanpa memandang perbedaan latar belakang, kita dipersatukan oleh kebangsaan kita sebagai satu keluarga.
Dalam berbagai kesempatan kita menunjukkan identitas diri kita sebagai bangsa Indonesia dengan menggunakan atribut seperti batik, kebaya, ataupun menampilkan kesenian Indonesia dalam acara-acara kebudayaan. Rasa tanggung jawab sebagai duta bangsa mempersatukan kita di dalam satu visi dan kerjasama yang mempererat tali pesaudaraan.
Untuk ikut mengaktualisasikan visi tersebut, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Tainan akan menyelenggarakan Indonesian Cultural Day (ICD) pada bulan Desember 2010. Indonesian Cultural Day atau yang berarti hari kebudayaan Indonesia akan menjadi salah satu program terbesar PPI Tainan tahun ini. Acara ini merupakan wujud kepedulian terhadap kekayaan budaya Indonesia dan ajang promosi kebudayaan Indonesia di Taiwan. Dalam acara ini, akan ditampilkan berbagai macam kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak hanya kesenian daerah berupa musik dan tari, keberagaman kuliner Indonesia juga akan ditampilkan.
Ide terciptanya ICD berangkat dari kerinduan yang mendalam para mahasiswa Indonesia di Tainan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Taiwan. Seperti yang kita ketahui, kebanyakan orang mengenal hanya sebagian kecil dari Indonesia, misalnya yang paling umum diketahui orang adalah bali dan batik. Padahal masih banyak hal menarik dari Indonesia yang belum tereksplorasi oleh dunia luar karena keterbatasan informasi mengenai Indonesia.
Dengan diselenggarakan ICD, diharapkan dapat membuka pandangan lebih luas tentang Indonesia. Bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan keindahan alam di dalamnya. Pengenalan akan budaya Indonesia di mata internasional juga dapat menjadi titik awal promosi wisata. Kegiatan ini nantinya akan melibatkan para mahasiswa untuk menampilkan kesenian tari dan musik Indonesia. Dengan kata lain ICD juga merupakan pelatihan keterampilan kesenian tradisional bagi para mahasiswa Indonesia. Pada akhirnya, penyelenggaraan ICD ini juga diharapkan dapat menjadi media dalam mempererat tali persaudaraan sesama bangsa Indonesia di Taiwan.
Siapa lagi yang membangun bangsa kita selain diri kita sendiri. Berada jauh dari tanah air bukanlah suatu alasan untuk tidak dapat membangun negeri kita Indonesia. Sebaliknya, ini merupakan suatu kesempatan emas untuk membuka jendela Indonesia sehingga dunia luar dapat melihat keindahan yang ada di dalamnya. Apresiasi dunia terhadap Indonesia ada di tangan kita. Untuk itu mari kita wujudkan visi ini, untuk satu Indonesiaku!


No comments:

Post a Comment